“Islamic banks are concentrated in the Middle-East & Southeast
Asia, but they are also present as niche players in Europe and the
United States. Total assets of Islamic banks worldwide are estimated at
about $250 billion, and are expected to grow by about 15% a year”
(IMF Working Paper, January 2008)
SHARIA BANKING INSTITUTE: AN OVERVIEW
Eksistensi sistem ekonomi Islam telah menjadi fenomena tersendiri bagi dunia perbankan – baik – di Indonesia maupun di tataran internasional. Semenjak diperkenalkan di tahun 1963 oleh Ahmad Elnaggar di Mesir, sistem perbankan syariah mengalami perkembangan pesat bak cendawan di musim hujan. Institusi perbankan syariah menyebar ke sekitar 51 negara di penjuru dunia – termasuk di Amerika Serikat – dengan pertumbuhan 15-30% per tahun.
Di kawasan Asia Tenggara sendiri, Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang membukukan rekor menakjubkan dalam perkembangan perbankan syariah. Lima tahun yang lalu, perbankan syariah di Indonesia menorehkan perolehan angka laba Rp. 238, 6 miliar, sementara Malaysia mencetak keuntungan lebih dari 272 juta dolar AS.
Angka-angka tersebut tentunya tidak merefleksikan keuntungan yang bersifat komersial semata, namun lebih dari itu, juga menampakkan optimisme yang meningkat terhadap eksistensi dan potensi sistem ekonomi Islam sebagai sistem ekonomi alternatif.
Perkembangan pesat yang ditunjukkan oleh perbankan syariah, secara paralel juga memicu timbulnya peningkatan permintaan SDM yang kredibel dan siap pakai, sebagai pemacu operasional utama lembaga perbankan dan institusi finansial syariah. Sesuai dengan prediksi Bank Indonesia, sektor perbankan syariah di Indonesia ditargetkan mencapai aset Rp. 97 triliun pada tahun 2010. Karena pada November 2009 saja sektor perbankan syariah di Indonesia telah mampu membukukan aset senilai Rp. 63,4 triliun.
Bank Indonesia menyatakan bahwa dengan tingkat pertumbuhan itu, sektor perbankan syariah di Indonesia masih membutuhkan sekitar 7000 tenaga kerja profesional untuk memenuhi kebutuhan sekitar 15.000 tenaga kerja profesional di tahun 2010.
SBI: WHO WE ARE ?
SBI merupakan lembaga pendidikan perbankan syariah terpadu yang menyatukan program pendidikan setara diploma, pemberian public seminars, rangkaian career development process (internship, recruitment, job placement, outsourcing), serta pusat konsultasi bisnis dan perbankan syariah. SBI didirikan sebagai perwujudan inisiatif perpaduan antara pusat pelatihan dan pendidikan tenaga kerja dengan pusat pengembangan karir, sehingga para tenaga kerja – atau kandidat tenaga kerja – perbankan syariah tidak hanya dihadapkan pada materi perekonomian dan perbankan syariah, melainkan juga pengembangan kapabilitas interpersonal dan pribadi yang profesional.
Selain perpaduan materi pendidikan dan pelatihan yang komprehensif, SBI juga menawarkan validitas dan kualitas kurikulum pengajaran yang tinggi. Tidak seperti sebagian besar lembaga atau akademi pelatihan lainnya – yang berdiri di atas dua pilar pengelola, yaitu tim manajemen dan tutorial – SBI dipunggawai oleh tiga pilar operasional utama, yakni Tim Manajemen (management board), Tim Ahli (consultative board), dan Tim Tutorial (tutorial board).
SBI menaruh perhatian khusus terhadap validitas kurikulum perekonomian Islam dan perbankan syariah yang diajarkannya, karena SBI yakin bahwa orisinalitas dan penjagaan terhadap nilai-nilai Islami di dalam implementasi perekonomian syariah merupakan ‘nyawa’ dari sistem perekonomian itu sendiri. Dengan asumsi itulah, SBI menghadirkan Tim Ahli (consultative board) yang terdiri dari pakar ekonomi syariah (unsur akademisi), praktisi senior (unsur praktisi), dan ulama (unsur ulama).
SBI: WHAT WE HAVE ?
Read more...
(IMF Working Paper, January 2008)
SHARIA BANKING INSTITUTE: AN OVERVIEW
Eksistensi sistem ekonomi Islam telah menjadi fenomena tersendiri bagi dunia perbankan – baik – di Indonesia maupun di tataran internasional. Semenjak diperkenalkan di tahun 1963 oleh Ahmad Elnaggar di Mesir, sistem perbankan syariah mengalami perkembangan pesat bak cendawan di musim hujan. Institusi perbankan syariah menyebar ke sekitar 51 negara di penjuru dunia – termasuk di Amerika Serikat – dengan pertumbuhan 15-30% per tahun.
Di kawasan Asia Tenggara sendiri, Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara yang membukukan rekor menakjubkan dalam perkembangan perbankan syariah. Lima tahun yang lalu, perbankan syariah di Indonesia menorehkan perolehan angka laba Rp. 238, 6 miliar, sementara Malaysia mencetak keuntungan lebih dari 272 juta dolar AS.
Angka-angka tersebut tentunya tidak merefleksikan keuntungan yang bersifat komersial semata, namun lebih dari itu, juga menampakkan optimisme yang meningkat terhadap eksistensi dan potensi sistem ekonomi Islam sebagai sistem ekonomi alternatif.
Perkembangan pesat yang ditunjukkan oleh perbankan syariah, secara paralel juga memicu timbulnya peningkatan permintaan SDM yang kredibel dan siap pakai, sebagai pemacu operasional utama lembaga perbankan dan institusi finansial syariah. Sesuai dengan prediksi Bank Indonesia, sektor perbankan syariah di Indonesia ditargetkan mencapai aset Rp. 97 triliun pada tahun 2010. Karena pada November 2009 saja sektor perbankan syariah di Indonesia telah mampu membukukan aset senilai Rp. 63,4 triliun.
Bank Indonesia menyatakan bahwa dengan tingkat pertumbuhan itu, sektor perbankan syariah di Indonesia masih membutuhkan sekitar 7000 tenaga kerja profesional untuk memenuhi kebutuhan sekitar 15.000 tenaga kerja profesional di tahun 2010.
SBI: WHO WE ARE ?
SBI merupakan lembaga pendidikan perbankan syariah terpadu yang menyatukan program pendidikan setara diploma, pemberian public seminars, rangkaian career development process (internship, recruitment, job placement, outsourcing), serta pusat konsultasi bisnis dan perbankan syariah. SBI didirikan sebagai perwujudan inisiatif perpaduan antara pusat pelatihan dan pendidikan tenaga kerja dengan pusat pengembangan karir, sehingga para tenaga kerja – atau kandidat tenaga kerja – perbankan syariah tidak hanya dihadapkan pada materi perekonomian dan perbankan syariah, melainkan juga pengembangan kapabilitas interpersonal dan pribadi yang profesional.
Selain perpaduan materi pendidikan dan pelatihan yang komprehensif, SBI juga menawarkan validitas dan kualitas kurikulum pengajaran yang tinggi. Tidak seperti sebagian besar lembaga atau akademi pelatihan lainnya – yang berdiri di atas dua pilar pengelola, yaitu tim manajemen dan tutorial – SBI dipunggawai oleh tiga pilar operasional utama, yakni Tim Manajemen (management board), Tim Ahli (consultative board), dan Tim Tutorial (tutorial board).
SBI menaruh perhatian khusus terhadap validitas kurikulum perekonomian Islam dan perbankan syariah yang diajarkannya, karena SBI yakin bahwa orisinalitas dan penjagaan terhadap nilai-nilai Islami di dalam implementasi perekonomian syariah merupakan ‘nyawa’ dari sistem perekonomian itu sendiri. Dengan asumsi itulah, SBI menghadirkan Tim Ahli (consultative board) yang terdiri dari pakar ekonomi syariah (unsur akademisi), praktisi senior (unsur praktisi), dan ulama (unsur ulama).
SBI: WHAT WE HAVE ?
- Satu-satunya lembaga pendidikan dan pelatihan perbankan syariah yang terintegrasi dengan Career Center
- Memiliki Consultative Board sebagai penjamin sharia ethics and legal compliance
- Bekerjasama dengan PP. Sidogiri sebagai pendiri dan pemilik 130 cabang Baitul Maal Wat-Tamwil (BMT) di seluruh Indonesia
- Mengedepankan kurikulum pendidikan yang bersifat career-specific
- Mengetengahkan materi pendidikan pengembangan personal, profesional, dan inter-personal sebagai pelengkap materi pendidikan sistem ekonomi Islam secara formal
- Pertama dan terkemuka di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya